EM4 Menciptakan lingkungan
Bersih dan Sehat
MEITA HIPSON
(12.13101.0046)
PPSKM STIK
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2013
"EM 4 Berkhasiat dan Multiguna "
EM-4 tidak hanya bermanfaat bagi aneka usaha agrobisnis,
tetapi juga mendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan. Beberapa produsen
bahkan meluncurkan produk dengan label unik, misalnya EM-4 Toilet dan EM-4
Pengolahan Limbah. Kegunaan produk ini sesuai dengan nama labelnya. EM-4
Toilet, misalnya, bermanfaat menghilangkan bau tak sedap pada kamar mandi/WC.
Biasanya dijual dalam bentuk cair, warna cokelat kekuningan, serta mengandung
berbagai mikroorganisme. Masing-masing mikroorganisme ini mempunyai kerja yang
sangat spesifik, kemudian saling bersinergi dalam mengurai limbah organik serta
menangkap gas penyebab bau tidak sedap (misalnya H2S dan NH3).
Selain itu, bisa digunakan untuk mengatasi saluran air/ WC
yang tersumbat. Hal ini bisa menghemat biaya pengurasan septictank, dan yang
terpenting ramah lingkungan. Kalau mau, Anda juga dapat menggunakannya untuk
membuat kompos. Bukan hanya untuk toilet, EM-4 juga dapat digunakan untuk
mengolah kotoran dan air kencing ternak sebagai pupuk. Limbah ternak (kotoran
dan sisa pakan) dikumpulkan, lalu disiram larutan EM aktif dengan konsentrasi
1-10 % sebanyak 1 liter/m3. Bau busuk dari limbah pun akan tertekan. Setelah 1
minggu, limbah dapat digunakan untuk memupuk tanaman. Sedangkan limbah cair
dari air kencing ternak ditampung, kemudian dicampur EM dan molase, diencerkan
dengan air sebanyak 20 kali lipat dan difermentasi selama seminggu. Limbah cair
ini akan menjadi bokashi cair. Hasilnya bisa digunakan menyiram tanaman,
setelah diencerkan 500-1.000 kali dari volume semula. Irit bukan? Pengolahan
Limbah Sebenarnya EM-4 Pengolahan Limbah juga memiliki karakteristik yang sama.
Dengan memanfaatkan konsep mikrobiologi daur ulang limbah, ia mampu
memfermentasi limbah organik cair maupun padat secara efektif.
Sampah-sampah organik pun cepat terurai, serta mampu menekan
bau tidak sedap. EM-4 ini juga bisa digunakan mendaur ulang limbah organik
menjadi kompos (pupuk organik) atau bokashi. Kita dapat membuat pupuk bokashi
cair maupun padat. Misalnya untuk membuat bokashi padat, campurkan sampah organik
dan bahan organik lainnya secara merata. Tuangkan larutan EM Bokashi Padat
sedikit demi sedikit secara merata. Kandungan air sekitar 30-40 persen dan suhu
ideal 50 derajat Celcius (C). Fermentasi berlangsung sekitar 5-7 hari dalam
keadaan tertutup. Jika suhu melebihi 50 derajat C, segera lakukan pengadukan
atau pembalikan kompos. Pupuk yang sudah matang memiliki bau khas yang sedap,
dan ditumbuhi jamur putih. Jika berbau busuk, berarti pembuatan bokashi gagal.
Bahkan EM-4 juga kerap digunakan untuk memperbaiki kualitas
air sungai, danau, dan pantai. Dampaknya, air sungai menjadi jernih, lumpur
tergerus, dan bau busuk berkurang. Sebenarnya berbagai persoalan seputar
kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat diatasi dengan aplikasi EM-4. Sebagai starter mikroorganisme pada proses
dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita
harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara
untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya
adalah sebagai berikut:
ALAT-ALAT :
|
|
1.
Timbangan
|
|
2. Talenan
|
|
3. Pisau
|
|
4. Mangkuk
|
|
5.
Sendok Pengaduk
|
|
6.
Saringan
6.
Ember bertutup
|
|
BAHAN-BAHAN :
|
||
1.
Pepaya matang atau kulitnya 0,5
kg
|
||
2. Pisang Matang atau Kulitnya 0,5 kg
|
|
|
3. Nanas Matang atau Kulitnya 0,5 kg
|
||
4. Kacang Panjang Segar 0,25 kg
|
||
5. Kangkung air segar 0,25 kg
|
||
6. Batang Pisang muda bagian dalam 1,5 kg
|
||
7.
Gula Pasir 1 kg
|
||
8. Air tuak dari Nira / Air Kelapa 0,5 Liter
|
LANGKAH KERJA :
LANGKAH I :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung
dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah
harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak
dimakan.
|
||
|
||
LANGKAH
II :
Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut
dimasukkan dalam ember
|
||
Langkah III :
Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam
ember tadi dan aduk hingga rata.
|
||
Langkah IV :
Wadah
ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
|
||
Langkah V :
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan
secara bertahap setiap hari hingga habis.
|
||
Langkah VI :
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam
wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan
dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
|
||
Langkah VII :
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa
digunakan sebagai pupuk kompos.
|
Manfaat :
Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
Mengurangi stres pada ternak
Menyehatkan ternak
Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
Meningkatkan nafsu makan ternak
Menekan penyakit pada ternak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
Mengurangi stres pada ternak
Menyehatkan ternak
Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
Meningkatkan nafsu makan ternak
Menekan penyakit pada ternak
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Memperbaiki mutu air tambak.
Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
Menekan serangan mikroorganisme patogen.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit
Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
Menekan serangan mikroorganisme patogen.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
Menekan hama dan penyakit
Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Selamat Mencoba